Nasi tumpeng dan Ingkung Ayam Kampung ditambah Pisang Raja biasa disajikan saat ada hajat atau orang slametan. Nasi tumpeng dan Ayam Kampung dan Pisang raja juga dilengkapi lauk pauk sambal goreng + tahu tempe + krupuk sebagai pelengkapnya makanan yang sangat merakyat dan masih sering kita jumpai jadi tidak terlalu sulit kita mencari. Nasi tumpeng yang pengolahan masaknya masih tradisional membuat nasi ini menjadi sedap dan Ayam Kampung yang dibumbu kuning dimasak kurang lebih 3 jam sehingga dagingnya menjadi empuk ditambah dengan sambal goreng cecek yang pedas sungguh nikmat dan lezat menu yang satu ini setelah makan yang berat selanjutnya cuci mulut dengan pisang raja yang memang satu paket. Karena porsinya yang besar maka sangat tepat jika dimakan bersama sama 5-8 orang sekaligus.
Namun kali ini saya mencoba mengangkat menu makanan tradisional ini karena pas bertepatan dengan Nyadran atau Ruwahan yang sedang berlangsung didaerah saya. Nyadran atau Ruwahan dilaksanakan hanya satu tahun sekali yang jatuh pada tanggal 15 Ruwah pada kalender jawa. Pelaksanaanya pun dilakukan dipalataran pemakanan / TPU. Namun acara nyadran ini tidak ada maksud mistis atau apapun yang berhubungan dengan unsur ghaib. Nyadran dilaksanakan untuk melestarikan budaya nenek moyang dan ajang bersedekah bagi yang mampu sebagai rasa syukur kepada Tuhan. Acara Nyadran pun diisi dengan mengaji untuk menyambut datangnya bulan puasa lalu sesudah mengaji maka nasi tumpeng dibagi dan dimakan bersama sama.
Walaupun kita sering makan nasi tumpeng ketika ada hajatan tapi di acara nyadran ini bisa kita manfaatkan untuk bertemu sanak saudara yang sulit untuk bertemu. Kesederhanaan dan kebersamaan yang sulit dicari pada jaman sekarang ini gaes maka kita sebagai penerusnya wajib melestarikan budaya nyadran ini agar anak cucu kita nantinya juga bisa merasakan budaya nyadran. Sekian gaes info kuliner sederhana nan tradisional semoga bermanfaat dan menambah wawasan dalam berkuliner.
0 komentar:
Posting Komentar